Oct 14, 2018

Puisi : Bertopeng, Musiman ?

Assalaamu'alaikum wr.wb.

Selamat malam, Guys !
Berjumpa lagi dengan saya :)
Do'akan saya baik yah, Aamiin ...

Ok, lanjut
Ini adalah pusi
Dimana puisi sedang mewakili perasaanku
Kepada seorang
Yang mungkin satu dari
Atau dalam bintang

Berikut isi puisinya :



-------------------------------------------------------------------------


Bertopeng, Musiman ?

Aku masih ingat dulu
Ketika kita pertama kali bertemu
Kau masih saja bergaya layaknya robot
Dan aku bergaya layaknya anak kecil
Di dekat gerbang keluar jalan raya

Aku masih ingat dulu
Ketika kita berdiskusi bersama
Kau berperan layaknya profesor
Dan aku berperan layaknya penjahat
Yang mengganggu konsentrasi dalam diskusi

Dan aku masih ingat dulu
Ketika kita berlima layaknya bintang
Pergi keluar melihat bintang
Sambil membawa minuman khas
Wedang Bajigur yang hangat
Hanya secuil tapi menimbulkan tawa
Dalam waktu yang tak lama

Masih banyak sebenarnya
Namun takut tidak muat untuk ditulis
Dan sekarang aku akan bertanya padamu
Tolong kau dengarkan baik-baik
Dan tolong kau bawa kalkulator
Untuk menghitung semua perhitungan
Dari pertanyaan yang akan kuberikan

Satu,
Apakah kau menyimpan memori bersamaku
Di pikiranmu ?
Ada berapakah memori yang tersimpan
Di dalam pikiranmu itu ?

Dua,
Jika kau menyimpannya
Berapa besarkah ukuran memori yang telah kau simpan
Dalam pikiranmu itu ?

Tiga,
Apa sajakah jenis memori
Yang kau simpan dalam pikiranmu itu ?
Gambarkah ?
Suarakah ?
Videokah ?
Animasikah ? atau,
Dokumenkah ?
Ada berapa memori dari jenis-jenis memori
Yang telah kau simpan ?

Empat,
Apakah memori itu kau beri folder
Untuk memisahkan antar
Memori-memori yang berbeda
Dalam pikiranmu ?
Ada berapakah folder yang telah kau buat ?

Lima,
Apakah
Semua memori
Yang telah kau buat
Dengan bintang yang kau pilih
Telah kau hapus semua dari pikiranmu ?
Berapa besar ukuran memori yang telah kau hapus ?

Apakah kau tahu,
Kau menghapusnya dengan apa ?
Dengan pedang yang kau miliki
Dan dengan tameng yang kau bawa

Mengapa aku bisa tahu ?
Sudah tahu bintang,
Mengapa masih bertanya ?

Kau mengabaikan semua itu
Hanya karena batu hitam yang kau genggam
Yang berisi sebuah perintah
Untuk melupakan itu semua

Apakah kau menggunakan topeng ?
Untuk menyamar, memanipulasi, dan mengelabui bintang ?
Apakah kau sudah kehilangan akal ?

Bagaikan bintang di langit,
Akan selalu menjadi penerang dalam malam
Walaupun kadang tidak terlihat

Bagaikan aku di bumi
Akan berusaha menjadi aku
Dalam berperang
Melawan hati kecilmu itu
Walaupun waktu tidak selalu mendukung

Lihatlah,
Aku akan mengambil pedang dan tamengmu itu
Dari tanganmu
Dan aku akan membuatmu panik
Sampai skakmat
Layaknya dalam permainan catur

Bukan aku sebenarnya
Tapi bintang
Yang telah kau pilih
Dari dulu
Hingga sekarang


-------------------------------------------------------------------------



Untuk topografi puisinya, bisa dilihat di bawah ini :







Cukup sekian...
Do'akan saja, semoga besok lancar dan dimudahkan oleh Allah Ta'ala
Aamiin Ya Rabbal Alamin ...

Terima kasih telah membaca puisi saya ini :D
Maaf jika ada kesalahan yaa

Sampai jumpa lagi :) ...

Wassalaamu'alaikum wr.wb.


Previous Post
Next Post

0 komentar: