Oct 31, 2019

Puisi : Petrikor


Assalaamu'alaikum.

Maaf ya manteman, sebenarnya saya mau ngepost artikel tentang pengalaman interview dan tes kerja
Cuma belum selesai, dan tiba² muncul ide untuk buat puisi ini, yaudah hehe jadilah puisi ini

Puisi ini akan mengena banget jika kamu pahami sepaham-pahamnya

Puisi ini membahaskan di diri kamu juga lo sob :D

Ok, silahkan membaca :3

~~~~~~~~~~~~~~~

Petrikor


Jalan hidup ini berliku
Kalau selalu lurus, maka akan bosan
Kalau berbelok-belok, maka akan sakit hidupmu
Iya, kan? Benar, kan?
Jujur saja padaku, katakan iya.

Lalu, ketika suatu hari
Dimana dirimu berjalan di taman yang indah, tiba-tiba
Bunga yang tumbuh menjadi layu
Tanah yang subur menjadi gersang
Aroma yang harum menjadi pahit di indra penciuman
Maka, apa yang akan kau lakukan?

Kemungkinan keluar dari tempat itu adalah 0%
Karena tamanmu adalah duniamu, hidupmu
Maka, apa yang akan kau lakukan?

Petrikor
Kau berharap datangnya petrikor, bukan?
Supaya tanah menjadi subur kembali
Supaya bunga bisa tumbuh kembali
Dan satu lagi, aroma tanah yang menenangkan jiwa

Tapi, darimana petrikor itu datang?
Apakah dari sesamamu?
Kau hanya mengeluarkan petrikor dengan membuat air matamu sendiri?
Silahkan, bila kau mau
Karena sejujurnya, hanya kau yang bisa melakukannya

Tiada siapapun
Iya, tiada siapapun yang bisa memberi tangan padamu
Anggaplah, sepi di keramaian orang
Paham?

Tiada siapapun yang bisa memberi tangan padamu
Justru mereka akan mengepalkan tangan untukmu, bukan mengulurkan tangan
Paham?

Lalu, siapa?
Tiada siapapun di sini, karena mereka tidak peduli
Hanya sementara dikata kepo untuknya
Setelah itu, pancaindranya dimatikan sementara, khusus untukmu
Dan kau, hanya bisa berdiam diri menatap dan meyakini bahwa Aku adalah Aku,
Kau adalah Kau, dan Mereka tetaplah Mereka

Kau mau berkata-kata, dengan kata-kata yang berwarna hitam?
Yakinlah, mereka akan menjawab dengan kata-kata berwarna merah.
Lalu kau berharap datangnya warna kuning, setelah kau buat kata-kata untuknya?
Jangan berkhayal!
Apalagi berharap warna hijau?
Apalagi itu. Sadar dirilah, mereka akan mengirim warna yang tidak kau anggap indah

Lalu, siapa?
Kutegaskan lagi, tidak ada.
Kecuali, yang selalu bersamamu, yang tidak pernah mengkhianatimu
Yang selalu menyayangi dan melindungimu
Setiap saat, setiap waktu.
Dan juga, sebagian kecil dari mereka yang memiliki warna kuning
Dari luar, maupun dalam

Maka dari itu,
Sadarlah, kau sekarang berada di kehidupan apa, di dunia yang mana?
Paham pastinya.
Dan jagalah gantungan dirimu, jangan sampai kau salahgunakan dan disalahgunakan.

~~~~~~~~~~~~~~~

Gimana? Benerkan? :)
Begitulah, memang semua begitu

Terima kasih telah membaca artikel saya ini
Maaf bila ada kesalahan kata
Sekian dari saya, Wassalaamu'alaikum...
Previous Post
Next Post

0 komentar: