Semua akan mengikuti zaman kemajuan Teknologi, kecuali…
Assalaamu’alaikum…
Halo kamu yang sedang baca artikel ini, apa kabar? Sebelumnya,
kuucapkan terima kasih karena telah mampir ke sini yaa, silahkan menikmati
artikel ini layaknya rumah sendiri, hehehe… :D
Oke, karena akan kubahas salah satu topik yaitu bisa dilihat dari
dunia ini bahwa semakin kesini semakin kesana hehehe canda, maksudnya semakin
kesini semakin banyak perubahan zaman apalagi yang sedang digembar-gemborkan
sekarang yaitu Teknologi.
Tidak salah lagi, Teknologi semakin berkembang yaa. Padahal zaman
dulu, kita masih sering main petak umpet sama teman-teman kampung/kompleks,
main lompat tali, main kelereng, dan masih banyak lagi deh. Eh sekarang sudah makin
maju aja nih, sudah ada HP pengganti main game, buat nugas bisa lewat online,
belajar bisa lewat online, dan lain sebagainya.
Memang Teknologi makin maju, dan karena Teknologi makin maju inilah
hampir seluruh negara di dunia ini mengalami kemajuan yang pesat. Namun itu
semua, banyak hal-hal positif yang muncul sebanding dengan hal-hal negatif.
Akan kuungkapkan di sini apa saja hal-hal positif dan negatif yang bermunculan
di dunia ini :
Pekerjaan bisa dibuat meeting, dikerjakan dan dilaporkan pada atasan melalui online di rumah, tapi bisa terjadi misskomunikasi dan kesenjangan sosial antara karyawan di kantor (ketika bertemu secara tatap muka karena seringnya interaksi online hehehe:).
Pelajar bisa belajar dan mengerjakan tugas melalui online di rumah, tapi akan sangat sulit dalam bersosialisasi dengan teman, maupun warga sekolah seperti guru, satpam, bahkan Kepala Sekolah sekalipun!
Ibu Rumah Tangga bisa tenang dan mengerjakan tugas rumahnya karena anak-anaknya sedang bermain game dan menonton TV channel khusus buat Anak-Anak dengan tenang dan tidak ribut. Tapi sekali lagi, Anak-Anak akan mengalami kesenjangan sosial dan sulit bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain di luar rumah bahkan beli jajan di warung seberang saja sampai tidak berani! Kalau dibiarkan saja sampai dewasa, anak-anak itu akan terjebak dalam pikirannya sendiri dan bisa menimbulkan stres tersendiri dan akan susah berkembang!
Mungkin 3 hal inti itu saja dulu yang aku sebutkan. Tapi dari
ketiga hal tersebut benar-benar terjadi nyata di depan kita. Udahlah ngga usah
menutup mata, memang benar-benar terjadi seperti itu!
Lantas, Mengapa? Mengapa hal itu bisa terjadi? Padahal kan otak
kita sudah diprogram Cerdas?
Kalau diselidiki lebih dalam lagi, bahwa Otak Manusia itu diprogram
ketika ada masalah maka dia akan mencari menemukan solusi untuk memecahkan
masalah. Tapi, bagaimana kalau masalah itu dipecahkan dengan mudah karena
banyaknya alat yang membantu? Sebenarnya ini baik, Cuma harus dipilah dan
disaring kembali, apakah ini benar-benar menjadi solusi untuk pemecahan masalah
kita atau malah menjadi Boomerang dan otak kita terlalu bergantung pada alat
tersebut lalu menjadi malas bergerak dan otak kita jadi lemot. Misal, aku kasih
contoh :
Dalam dunia sekolahan di Indonesia sendiri ada 2 jenis sistem
sekolah, yaitu Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta. Oke, kali ini kita melihat
dari jenis ‘Kurikulum’ serta hal lainnya yang bersangkutan.
Untuk Sekolah Negeri, sudah terkenal karena ada ‘Pemerintah’ yang
membantu dari segi biaya, kurikulum materi pembelajarannya, guru-gurunya yang
sebagian biasa disebut PNS, dan masih banyak lagi sebenarnya (Cuma, kamu piker sendiri
aja ya hehe:) dimana yang sudah dikenal “Oh ini sekolah negeri murah,
terkenal karena diurus sama pemerintahan, semua sudah disediakan oleh
Pemerintah jadi mruah banget deh, yaudah deh masuk sini aja.”. Sayangnya,
karena murahnya biaya di sekolah negeri inilah yang terlihat agak murahan,
bisa dilihat dari segi kurikulumnya yang seabrek dan kurang tersusun rapi dan
banyaknya mata pelajaran penting yang hilang, cara mengajar sebagian besar guru
yang kurang berkualitas dan terlalu banyak mengantongi materi, serta
acara-acara sekolah yang begitu” dan biasa” aja yang terlihat kurang spesial.
Tidak usah cari contohnya, lihat saja perbedaan antara SMK dan SMA Negeri,
bedanya apa? Aku lulusan SMK saja menyadari bahwa SMK ini terlalu banyak teori
dibandingkan praktik yang seharusnya diunggulkan lebih daripada teori yang
diajarkan.
Sedangkan Sekolah Swasta, mungkin terkenal dengan kata ‘Mahal’ bagi
sebagian orang. Namun, jika dilihat dari segi kualitas dari kurikulumnya yang disusun
sendiri, cara mengajar guru-gurunya yang berbeda dari guru biasanya karena
disaring sendiri oleh Yayasannya, dan ada berbagai acara sekolah yang seru, itu
semua sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Tidak perlu jauh-jauh, lihat
saja PonPes Gontor. Mengapa PonPes Gontor terlihat begitu ‘Mewah’ dan ‘Mahal’?
Karena dari kurikulumnya saja sudah berbobot dari yang lain (harus belajar Bahasa
Arab dan Inggris, dll), untuk gedung”nya sudah difasilitasi lengkap dan nyaman
buat murid”nya supaya bisa belajar dengan baik, dan guru”nya sudah dipastikan
berkualitas.
Memang tidak semua sekolah sama seperti yang aku bahas tadi. Tapi,
yang aku bahas di sini ialah ‘Kemanjaan’. Untuk Sekolah Negeri sudah ‘Dimanjakan’
oleh ‘Pemerintah’, sehingga untuk kurikulumnya yang seperti itu sebagian besar
guru” di sana hanya mengikuti tanpa inovasi dan kualitas siswa yang dihasilkan
kurang baik. Sedangkan, untuk Sekolah Swasta, apakah ‘Dimanjakan’ juga oleh ‘Pemerintah’?
Bukan, lalu oleh siapa? Yayasan? Apakah Yayasan bergantung pada Pemerintah?
Tidak! Justru karena mereka berdiri sendiri, jadi mereka harus berjuang,
apalagi kalau Yayasan dan Sekolah baru, untuk mengenal dan mem’Branding’
dirinya sendiri pada masyarakat saja harus dengan cara Marketing yang bagus dan
menarik, lalu untuk kurikulumnya juga harus mereka susun sendiri dan kalau bisa
ada yang berbeda dari sekolah lain supaya bisa bersaing dengan sekolah lain dan
mendapatkan penerimaan siswa yang cukup! Semua itu mereka lakukan sendiri.
Bisa bedakan mana Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta? Dari sini
sudah paham maksud dari yang aku jelaskan? Kalau tidak paham, baca saja dari
atas lagi, ini tidak dibatasi dengan waktu kok. Kalau kamu belum atau kurang
paham, berarti antara 2, antara artikelku yang kurang disusun rapi dan diperjelas
dengan baik atau kamu yang perlu banyak literasi, hehe :)
Kalau kamu lihat, karena Teknologi inilah banyak manusia yang
malas, banyak penggantinya, misal untuk bersih” saja sudah pakai robot, untuk
mengerjakan tugas saja sekarang sudah ada ChatGPT, wah masih banyak lagi deh.
Dan karena banyak manusia malas dan banyak ketergantungan itulah
mengapa zaman sekarang Mental Anak Zaman Sekarang itu rentan dan lemah banget,
termasuk saia :’(
Oke, itu baru selesai Pembukaan ya, sekarang intinya. Yang harus
dilakukan yaa disaring, atau dibuang saja kalau perlu. Misalnya lagi ni, yang
lagi trend sekarang adalah aplikasi Tiktok. Selain menjadi Media Sosial dan
Hiburan, Tiktok ini juga bisa menjadi Marketplace dan terjadi jualbeli bahkan
bisa menghasilkan duit juga loh dari Afiliasi Tiktok. Keren kan? Tapi, mengapa
Tiktok dan Instagram di HP malah kuhapus? Bukankah bermanfaat buat menambah
ilmu, menghibur diri, bahkan bisa buat berjualan juga?? Iya, tapi tidak untuk sekarang
karena aku belum bisa mengatur waktuku sendiri dan malah terjadi ketergantungan
pada HP, khususnya di medsos apalagi Tiktok. Jadi, terpaksa aku Uninstall untuk
sementara waktu sampai Habits diriku terbentuk.
Guys, maaf kalau kepanjangan, tapi aku ingin membuka mindset
dan pikiran kita bahwa sekarang banyak manusia yang telah diperbudak oleh
Teknologi. Semua tergantung diri sendiri, dan lagi-lagi yang paham akan diri
sendiri ialah ya diri sendiri. Dan, kalau bisa manfaatkan alat tersebut ala sekadarnya aja. Semakin dunia ini maju
semakin bahaya, kalau tidak disaring dan tidak dipilah-pilah dengan baik.
Oya, dari topik di atas, semua akan mengikuti Zaman kemajuan
Teknologi itu ada benarnya, tapi ada juga yang tidak. Mau kukasih
pemisalan/contoh lagi? Boleh sih, tapi jangan pusing ya bacanya :
Investasi
Zaman sekarang sudah menambah pengetahuan bahwa ada
Investasi Saham, itulah kemajuan Teknologi yang kurasakan. Tapi, ada lagi nih
Investasi yang paling penting dan sudah dilakukan oleh orang-orang zaman dulu,
yaitu :
Investasi Kesehatan, dengan berolahraga serta makan-makanan yang
baik. Memang zaman makin berkembang dan banyak makanan diet dan minuman diet
tapi bukankah itu ada bahan kimianya dan akan berefek buruk untuk puluhan tahun
kedepan?? Makan dan minumlah yang sehat dan alami, maka tubuhmu akan sehat
bugar bahkan ketika masuk ke masa tua!
Investasi Kecantikan, sekarang makin banyaknya merk Skincare dan
Bodycare yang bahkan membuatku bingung harus memilih yang mana karena hampir
semua kandungannya hampir mirip sih sebenarnya. Cuma sekali lagi, bukankah ada
kandungan bahan kimianya? Apalagi, di komposisi yang tertera tidak tertulis berapa
persen yang dipakai. Dan, bahan kimia yang ada di dalam kandungan
Skincare/Bodycare ntah sedikit atau banyak kandungan bahan kimianya tapi juga
bisa berefek buruk untuk puluhan tahun kedepan. Pakailah yang alami.
Investasi Pendidikan, bisa dari internet dengan menonton video dan
lain sebagainya. Ini sih bebas, tapi perlu disaring lagi karena makin banyaknya
video” atau artikel” yang menjerumuskan pada hal” yang tidak baik. Apakah kamu
menyadari, bahwa ilmu dari internet atau video Tiktoklah misal itu kurang
berbobot dibandingkan buku” Best Seller di dunia ini? Lantas, mengapa kamu
masih suka menonton video Tiktok? Ayo dibatasi, atau dihapus saja aplikasinya :’)
Investasi Keuangan, ini sih sudah jelas dan sudah
digembar-gemborkan di medsos ya. Ada yang mulai dari menabung di celenganlah,
Emas, maupun Saham. Yang jelas, jangan sampai ke sistem ‘Perjudian’ ya! Itu
bukan menabung, tapi membuang duit tidak jelas kemana :’)
Investasi Jejaring Sosial, nah ini nih yang jarang diperhatikan
karena bentuknya abstrak. Tapi, kalau kamu menjaga silaturahim dan sering
bersosialisasi apalagi bersama orang-orang yang berkualitas, DIJAMIN ketika
kamu merasa terpuruk maka akan datang pertolongan dari mereka. Banyak
silaturahim/sosialisasi dengan orang lain maka akan panjang Umur, AAMIIN!
Investasi Mental, sudahkah kamu menjaga pikiran kamu tetap waras dan
sehat? Maka jagalah mulai dari sekarang. Kamu pernah mendengar kata ‘Law of
Attraction’? Yap, itu benar sekali. Kalau kamu selalu berkata positif pada
dirimu sendiri, maka untuk kedepannya kamu akan menjadi orang yang lebih baik!
Kalau mentalmu masih melemah sekarang, tidak perlu dipaksakan hanya saja
cicillah dengan membaca buku yang membangun dirimu pelan” menjadi lebih baik
^v^
Terakhir, Investasi Ibadah. Sadar tidak sadar, hukum alam atau istilah ‘Karma’ itu memang benar-benar terjadi. Maka dari itu, pentingnya posisi ‘Tuhan’ dan ibadah di sini. Memang banyak yang terlihat di dunia ini, untuk orang yang banyak beribadah akan diberi ujian yang sulit oleh Tuhannya tapi tidak mustahil untuk diselesaikan, untuk awalnya. Tapi, kalau orang itu bisa menyelesaikan ujiannya maka dia akan naik Level dan mendapatkan benefit dari Tuhannya! Bukankah setelah lulus Ujian Sekolah kamu akan naik kelas dan mendapat benefit berupa materi pelajaran yang lebih berbobot? Nah seperti itulah ujian yang diberikan Tuhan pada umat-Nya.
Oya, mengapa aku tidak membahas tentang Investasi karier atau yang
terkait dengan pekerjaan? Ya karena dari Investasi Pendidikan itulah kita bisa
mendapat pekerjaan yang sesuai dengan passion! Oya ngomong” tentang pekerjaan
ni, ada loh pekerjaan yang tidak bisa digantikan walaupun Teknologi semakin
maju! Apakah pekerjaan itu? Yaitu yang berkaitan dengan Pelayanan!
Customer Service, mungkin banyak pekerjaan ini akan dihapus karena kurang bermanfaat, tapi sebenarnya malah makin banyak jenis pekerjaan ini karena ditambah jobdesknya yaitu merayu customer untuk membeli produk perusahaan wakakaa. Yap, apakah robot bisa merayu customer untuk membeli produk perusahaan? Sejauh ini belum, tapi kalau dilihat virtual AI di Live Streaming mungkin bisa tergantikan, tapi bisa juga tidak. Dalam pelayanan, kita perlu membuat customer menaruh ‘Hati’ pada kita (jangan sampai jatuh cinta juga ya! Bahaya!) supaya customer merasa terikat dan dekat secara empati dengan kita. Nah dari situlah kita bisa membuat customer membeli produk kita.
Sales, sebenarnya hampir sama dengan jenis pekerjaan di atas tapi jenis pekerjaan ini lebih ke offline atau langsung terjun ke lapangan. Karena sering bertatap muka dengan customer dan akan muncul rasa dekat dan customer merasa nyaman sama si Sales ini, maka muncul ketidakmungkinan Teknologi merebut jenis pekerjaan ini.
Dan jenis pekerjaan yang berkaitan ‘Pelayanan’ lainnya.
Oke, segitu saja dulu penjelasan dari aku. Aku hanya sharing sih,
semoga bermanfaat yaa. Mohon maaf yaa kalau Bahasanya terlalu belibet atau
terlalu panjang, aku terima saran dan komentar kamu kok karena untuk kebaikan
aku juga ^o^
Sekian dari saia, oya Mohon Maaf Lahir Batin yaa, semoga Puasa
Ramadhan ini lancar untuk kita semua, Aamiin ^o^
Wassalaamu’alaikum…
0 komentar: